Dicari: Pedagang Online yang Jujur dan Terpercaya

Dunia belanja online (daring) saat ini semakin ramai dengan hadirnya berbagai platform belanja yang menawarkan berbagai discount dan promo yang menarik. Pandemi Covid-19 yang masih ada mendorong terjadinya perubahan gaya belanja di masyarakat, online marketplace menjadi pilihan yang bisa diandalkan. Apalagi dengan berbagai program yang membuat para pengunjung di dunia belanja maya semakin terbawa dalam belanja yang menjadi trend baru dunia.

Pada umumnya para pedagang di pasar online akan menawarkan dagangannya melalui photo produk yang mereka jual. Maka tampilan dari barang dagangan yang menjadi penarik minat para pembeli menjadi hal yang sangat diperhatikan. Pilihan kamera yang harus bagus, posisi dagangan, pencahayaan hingga jenis barang yang diphoto harus sedemikian rupa diatur. Hingga photo dagangan yang dipajang nampak begitu sempurna di mata para peminatnya. Pada tahap ini mulailah muncul ketidakjujuran para pedagang, mulai dari barang yang dijual berbeda dengan photo produk yang ditampilkan hingga kualitas barang yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Selanjutnya adalah sistem penjualan yang dilakukan dengan meletakan harga yang embuat orang penasaran, mulai dari merapatkan harga sehingga sulit dibaca, mengecilkan salah satu angka hingga pembeli salah baca bahkan yang terbaru adalah meletakan harga murah untuk dagangan yang sejatinya hanya bagian dari photo yang ada. Misalnya seseorang memajang gambar sarung, baju koko dan peci dengan harga Rp.37.500. tentu saja calon pembeli akan tertarik dengan hal ini. melalui mekanisme yang sedikit rumit dan tidak terlihat oleh mereka maka mereka langsung setuju untuk membelinya. Padahal seharga itu hanya untuk peci-nya saja, memang seolah-olah penjual tidak salah karena ia meletakan di klik pilihan harga. Namun tentu saja ini tidak sesuai dengan perdagangan dalam Islam.

Trik lainnya yang dilakukan pedagang adalah dengan menghapus komentar negatif yang ada di kolom komentar. Bahkan saya pernah beli satu barang dan di dalam kemasanya tertulis “Bagi Customer yang memberikan bintang di bawah tiga (artinya layanan dan produk buruk) akan diblacklist dan tidak boleh berbelanja lagi”. Ini adalah pedagang yang tidak beretika, karena ia memaksa pedagang untuk memuji barang dagangan atau layanannya padahal itu buruk. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan karena tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam dan juga etika yang ada di masyarakat.

Selain itu masih banyak lagi trik para pedagang di pasar online yang tidak sesuai dengan aturan Islam dan etika berjualan. Penulis bisa memprediksi berdasarkan pengalaman pribadi bahwa hampir sebagian besar pedagang di pasar online tidak jujur dalam berdagang. Oleh karena itu hendaknya berhati-hati dalam berbelanja, apalagi yang masih baru dalam dunia perdagangan online. Semoga saja ini hanya awal saja, ke depan toko-toko yang berbuat curang akan hilang dan tidak lagi memiliki pelanggan.

Fenomena ini menyadarkan kita bahwa benarlah kalam Nabi yang mulia bahwasanya para pedagang yang terpercaya dan jujur akan bersama para nabi, syuhada dan shiddiqiin. jumlah mereka memang tidak banyak, dan kita berharap semoga ke hadapan para pedagang muslim yang jujur dan terpercaya dapat meramaikan pasar online kita sehingga apa yang diharapkan oleh para pembeli yang menjadi tuntunan dalam Islam dalam terlaksana dengen semestinya, yaitu perdagangan yang saling ridah di antara mereka.

Penulis : Dr. Misno, MEI

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *