Kisah Inspiratif Seorang Dosen INAIS Yang Baru Mendapat Gelar Doktor

Awal cerita saya tidak menyangka bisa mengenyam pendidikan S3, hanya bermodalkan nekad dan tekad bersandarkan pada yang Maha Kuasa bahwa tidak ada hal yang mustahil jika kita bersungguh-sungguh walaupun dalam prosesnya banyak sekali cerita suka dan cerita duka.

Tahun 2016 saya mencoba mendaftarkan diri masuk ke perguruan tinggi Universitas Pakuan program Doktoral Manajemen Pendidikan, kisah sedih masih terlintas ketika pendaftaran di awal harus membayar administrasi pendaftaran sebesar  Rp. 600,000. Sedangkan saya hanya punya uang sebersar Rp.100.000.

Awal semester pun tiba betapa tidak sedih sebab saya tidak diperbolehkan ikut ujian semester sebab SPP masih nunggak. Akan tetapi semua itu dapat terlewati, berkat dukungan Baik materi paupun doa dari orang tua istri dan adik-adik tercinta.

Suka duka berbaur menjadi satu, ketika dihadapkan pada dua sisi yang berbeda yang pertama adalah sebagai tenaga pendidik di Institut Agama Islam Sahid Bogor, yang sepatutnya dapat memberikan pelayanan yang prima terhadap mahasiswa dan mahasiswinya, tetapi tatkala kewajiban tersebut berbarengan dengan dimana saya juga sebagai mahasiswa harus hadir untuk mengikuti perkuliahan disitulah dilema yang tiada bertepi. Namun pada akhirnya saya harus mengambil sebuah keputusan yang sangat bijaksana, dan bukan hanya berpikir sebuah keputusan yang bijaksini.

Kisah menarik lainnya pada akhir masa perkuliahan, yaitu penelitian dan penyusunan Disertasi, sahabat Zainal Arifin, M.Pd. Budi Panca M.Kom, dan Nandar yang selalu menemani dan banyak membantu serta memotivasi sehingga terselesaikannya Disertasi ini. Banyak cerita yang mungkin tidak akan selesai sehari ketika diceritakan. Namun ada sepenggal kisah yang sangat menarik, ketika pelaksanaan sidang Ujian tertutup saya dinyatakan tidak lulus, sebab Disertasi yang di serahkan kepada para penguji oleh pihak Akademik tertukar dengan Disertasi yang lain, yang pada akhirnya berkat doa dan usaha saya diluluskan sedih bercampur bahagia dirasakan saat itu.

Dengan tertatih-tatih dan asa yang begitu kuat pada akhirnya selesai semua tahapan hingga akhirnya pada Tanggal 29 Januari 2020 pukul 10.30 saya dinyatakan lulus dan berhak memperoleh Gelar Doktor Manajemen Pendidikan oleh Universitas Pakuan Bogor.

Terharu rasanya ketika Sidang Akhir dapat dihadiri orangtua, istri, anak, Rektor Institut Agama Islam Sahid Bogor, Wakil Rektor Institut Agama Islam Sahid Bogor, sahabat Dosen dan sahabat sekelas ketika dibangku perkuliahan. Tak terasa air mata pun menetes dipipi, ketika mendapat ucapan selamat atas pencapaian Prestasi yang memang tidak mudah begitu saja di peroleh akan tetapi penuh dengan perjuangan.

Harapan saya semoga gelar yang disandang saat ini dapat menjadi motivasi bagi para calon doktor yang sedang berjuang, mahasiswa dan mahasiswi saya di Institut Agama Islam Sahid Bogor. Jangan pernah memandang proses belajar itu suatu hal yang sulit dan tidak mungkin, karena pada dasarnya kita maju bila kita bergerak. Maka jangan jadikan proses perjuangan menjadi beban, percayalah beban yang dipikul selama proses belajar saat ini lambat laun akan melebur bersama kebahagian dengan tujuan yang kita harapkan.

Satu hal yang perlu diingat bahwa sebuah prestasi di dunia bukan segalanya dan bukan dijadikan sebuah kesombongan sebab sombong hanya milik syaitan. Rendah diri, legowo, hidup saling menyayangi, merupakan kunci dari cerminan bahwa kita sebagai orang Indonesia dan Ummat muslim. Pepatah sunda menyatakan “silih asah, silih asuh, silih asih, Silih pikanyaah jeung silih pikadedeuh”.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *