Pengabdian masyarakat merupakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program Pengabdian masyarakat Institut Agama Islam Sahid tahun ini menerapkan  program inovatif dan aplikatif Duta Inovasi Desa guna membentuk solusi bagi permasalahan masyarakat. Salah satu  program inovatif utama di desa sasaran tahun ini  berada di Desa Cibening yang berlokasi di Kampung Sindang Pala Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

KKN Institut Agama Islam Sahid yang melakukan pengabdian di Desa Cibening tepatnya di Kampung Sindang Pala dengan beranggotakan Niswatin, Rinawati, Diana Putri, Ucu Susilawati, Hijri Laelatul Qodariah, Rizka Isfani, Muhamad Lutfi dan M. Misbahul Munir. Dengan dosen pembimbing yaitu Ibu Azizah Mursyidah, S.H.I., M.E.

Setelah mencari informasi melalui wawancara kepada kepala dusun Kampung Sindang Pala dan masyarakat setempat. Kampung Sindang Pala memiliki potensi budidaya jangkrik yang mayoritas masyarakatnya pun memiliki peternakan jangkrik yang mana hewan serangga ini biasanya masyarakat ternakan untuk dijual dan untuk pakan burung. Kini kelompok kami sepakat untuk berinovasi membuat peyek jangkrik. Selain alat dan bahan yang mudah didapatkan ternyata jangkrik adalah sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang baik dan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu jangkrik memiliki kandungan zat besi 180% lebih tinggi daripada daging sapi dan bermanfaat untuk kesehatan usus, dan membantu meningkatkan bakteri alami di usus (mikrobioma) dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

Aspek terkait produk terdiri dari:

  1. Jenis, biasanya peyek dibuat dengan campuran kacang, pada peyek jangkrik campurannya sedikit kacang yang ditambah jangkrik yang sudah melewati pengolahan.
  2. Ukuran, peyek kacang yang biasa dibuat biasanya berukuran besar, ukuran pada peyek jangkrik dibuat dengan ukuran kecil dari peyek pada umumnya.
  3. Rasa, biasanya peyek dibuat dengan rasa original, namun pada peyek jangkrik dibuat dua variasi rasa yaitu original dan pedas daun jeruk.
  4. Kemasan, peyek yang dibuat oleh masyarakat setempat dikemas menggunakan plastik bening atau toples, pada peyek jangkrik menggunakan kemasan plastik standing pouch yang diberi label produk.

Aspek terkait non produk:

Aspek terkait non produk berhubungan dengan perubahan pola pikir dan budaya masyarakat desa. Jangkrik yang biasanya dijual hanya untuk pakan burung, kini dikembangkan menjadi produk makanan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dalam membudidayakan jangkrik agar mendapat penghasilan lebih dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Adanya inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan khususnya Desa Cibening, maka pengembangan inovasi ini juga membutuhkan kolaborasi yang strategis antara pemerintah desa, masyarakat desa, dan INAIS Bogor. Dengan kolaborasi strategis tersebut, inovasi desa dapat direalisasikan dan tentunya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat desa terkhusus Kampung Sindang Pala.