Inovasi Desa Berbasis Potensi Lokal
Perkembangan dan kemajuan di berbagai sektor salah satunya bidang ekonomi semakin pesat terjadi, hal ini menuntut setiap daerah untuk berdaya saing. Pada perkembangannya inovasi merupakan faktor penting sebagai bentuk kebaharuan dari masyarakat. Produktivitas masyarakat dilihat dari adanya berbagai inovasi yang dihasilkan sehingga dibutuhkan program yang mewadahi dan mengapresiasi inovasi tersebut, serta masyarakat secara terus menerus aktif dan partisifatif dalam menciptakan kebaharuan (inovasi).
Terdapat program duta inovasi desa yang diinisiasi oleh Bappeda Litbang Kabupaten Bogor sebagai respon positif untuk meningkatkan, mewadahi dan mengapresiasi inovasi daerah kabupaten bogor. Duta Inovasi Desa ini merupakan salah satu kebijakan one village one innovation yang diinisiasi oleh pemerintah kabupetan bogor dalam rangka meningkatkan dan mendorong budaya inovasi masyarakat desa.
Mahasiswa/I INAIS Bogor turut andil menjadi duta inovasi desa untuk menggali, menemukan dan mengembangkan inovasi desa. Duta inovasi desa INAIS Bogor melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan yang terdiri dari 6 mahasiswa/I yaitu, atas nama: Neneng Wahidatul Asna, Herni Yunengsih, Ika Santika, Suteja Mukti, Dikara Pratama Ramdhan, dan M. Ananda Asep Q. Inovasi desa yang dikembangkan bertolak pada potensi local yang ada didesa pasarean salah satunya hasil peternakan sapi yaitu susu sapi perah murni. Susu sapi perah dikembangkan menjadi suatu produk makanan yang bernama SUGORPAS (Susu Goreng Pasarean).
Susu goreng pada umunya memiliki rasa dan tampilan yang sebagian besar sama, tetapi SUGORPAS (Susu Goreng Pasarean) diperbaharui dalam beberapa aspek, yaitu: (1) Komposisi, biasanya terbuat dari susu kemasan, dibuat dari susu sapi perah murni (2) Tampilan, biasanya berwarna putih original, dibuat dengan berapa warna seperti coklak dan merah muda. (3) Rasa, biasanya rasa original susu, dibuat dengan berbagai rasa seperti, coklat dan strawberry. (4) Penambahan Saus, biasanya dikonsumsi langsung tanpa saus, dibuat dan dikembangkan dengan penambahan saos atau pla yang berasal dari susu perah murni yang dikombinasikan dengan pasta. (5) Kemasan, diberi kemasan box plastic dengan logo SUGORPAS. Sedangkan satu aspek terkait nonproduk, yaitu mind set/culture set, yang berhubungan dengan perubahan pola pikir dan budaya masyarakat desa. Susu sapi perah tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman Kesehatan sehari-hari tetapi dapat diproduksi menjadi produk produktif seperti SUGORPAS (Susu goreng Pasarean) sebagai bentuk usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat desa.
Instansi pemerintah desa dan masyarakat desa pasarean secara umum mengapresiasi hadirnya produk inovasi desa SUGORPAS (Susu goreng Pasarean), dan diharapkan produk ini menjadi pemacu warga masyarakat untuk menghadirkan kebaharuan- kebaharuan sebagai bentuk inovasi dalam menyelaraskan perkembangan dan kemajuan disektor ekonomi.