Hari Guru

MENJAGA MARWAH DAN HARGA DIRI GURU

INAIS – Tepatnya tanggal 25 November bangsa Indonesia memperingatinya sebagai hari guru nasional. Sesuai dengan Keputusan Presiden, yaitu Kepres Nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto. Tahun ini memasuki usia yang ke 76 tahun di tahun 2021. Usia yang sama dengan kemerdekaan bangsa Indonesia, di mana Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 sedangkan 100 hari berikutnya dijadikan sebagai hari guru.

Hal tersebut tidak bisa lepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia, di mana kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran pendidikan. Dunia pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemerdekaan bangsa ini. Terlepas dari tingkatan dan jenis pendidikan tersebut. Bahkan kita mengenal ada beberapa jenis pendidikan yaitu formal, nonformal, dan informal. Sedikit kilas balik sejarah setelah Indonesia merdeka, para tenaga pendidik dan guru membuat Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta yang selanjutnya membentuk PGRI. Tanggal pelaksanaan Kongres Guru Indonesia pertama itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional.

Hari guru menjadi momen tersendiri bagi seluruh rakyat Indonesia yang pernah merasakan bangku sekolah. Dimana guru menjadi salah satu sumber ilmu yang ada, walaupun masih ada juga yang lain. Momentum hari guru menjadi dasar bagi kita untuk merefleksikan dan mengintrospeksi makna dan arti dari guru itu sendiri.

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa guru adalah seseorang yang mata pencahariannya berprofesi sebagai pengajar. Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.

Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.

Artinya harus diakui bahwa peran guru sangat besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bisa kita lihat ketika tahun 1945 kota Nagasaki dan Hirosima dibom bardir oleh sekutu, yang dilakukan oleh pemerintah Jepang waktu itu adalah mengidentifikasi berapa jumlah guru atau pendidik yang masih tersisa. Hal ini mungkin dianggap sepele namun hari ini menjadi hal yang begitu fantastik. 50 tahun kemudian Jepang manjadi negara yang kuat dan memiliki kekuatan ekonomi terbesar. Ini bisa jadi bukti bahwa ternyata yang dilakukan Jepang bisa jadi contoh untuk negara-negara yang ada di dunia ketika mendudukkan posisi guru.

Beberapa peran guru yang harus diketahui dalam rangka mengahasilkan generasi yang kuat dan hebat.  Pertama Sebagai pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para anak didiknya. Kedua Sebagai pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Ketiga Sebagai pembimbing, yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar tetap berada pada jalur yang tepat sesuai tujuan pendidikan. Keempat Sebagai motivator, yaitu orang yang memberikan motivasi dan semangat kepada muridnya dalam belajar. Kelima Sebagai teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang baik kepada murid-muridnya. Keenam Sebagai administrator, orang yang mencatat perkembangan para muridnya. Ketujuh Sebagai evaluator, orang yang melakukan evaluasi terhadap proses belajar anak didiknya. Kedelapan Sebagai inspirator, orang yang menginspirasi para muridnya sehingga memiliki suatu tujuan di masa depan. Sebenarnya ada banyak sekali peran seorang guru dalam dunia pendidikan. Tidak hanya dalam mengajarkan ilmu pengetahuan, guru juga seringkali menjadi panutan bagi anak didiknya.

Begitu banyak peran yang harus di pikul oleh seorang guru. Hal tersebut harusnya berbanding lurus dengan kehidupan guru tersebut. Karena secara teori membenarkan bahwa semakin tinggi peran seseorang maka secara otomatis akan tinggi pula kualitas hidup dan kehidupan. Namun ironisnya itu tidak terjadi dengan guru hari ini. muncul pertanyaan apa yang menjadi masalahnya. Siapa yang perlu disalahkan, individukah, organisakah atau aturannya.

Kesejahteraan guru mungkin akan menjadi topik menarik dalam memperingati hari guru nasional tahun ini. Kenapa tidak, setiap satu Mei atau yang dikenal dengan May day, buruh turun ke jalan menuntut hak mereka yang salah satunya adalah upah layak dan kesejahteraan. Hal ini juga bisa saja terjadi pada guru Indonesia, mereka bisa turun ke jalan di setiap tanggal 25 November untuk memperjuangkan hidup mereka. Namun hal itu jarang atau bahkan tidak dilakukan. Hal ini yang membuat semakin bertambah salut dan apresiatif terhadap bapak dan ibu guru Indonesia.

Sebagai orang yang dididik dan dibesarkan oleh guru secara pendidikan formal, nonformal, bahkan informal maka kita memiliki kewajiban untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Setidaknya hidup layak, kesejahteraan bagi mereka akan mampu mengangkat harkat dan martabat mereka. Undang-undang yang mengatur tentang guru sudah sangat ideal bahkan lebih dari ideal tinggal pelaksaaannya di lapangan. Ini yang harus menjadi bahan refleksi dan introspeksi di hari guru Nasional tahun ini. Tetap semangat guru-guru ku, bangsa ini akan maju dan kuat atas hasil didikan kalian, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan atas segala jasa-jasamu. (Bogor, 25 Nopember 2021)

Oleh: Awang Darmawan Putra (Guru SMP Angkasa Bogor dan Dosen Tetap PPs IAI Sahid Bogor)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *