Perluas Wawasan Mahasiswa, HIMA FITK INAIS Helat Kajian Rutin
Bogor, Himpunan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (HIMA FITK) Institut Agama Islam Sahid (INAIS) berhasil menyelenggarakan kajian dalam rangka mengasah nalar berfikir mahasiswa dengan topik-topik yang relevan dengan kehidupan mahasiswa dan masyarakat. Selasa (10/03/2020).
Kajian yang digelar di ruang Sunan Kalijaga kemarin pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 diikuti oleh antusias mahasiswa yang turut serta memenuhi ruang diskusi. Kajian rutin yang digagas oleh Divisi Kajian Riset HIMA FITK ini mengusung tema “Pendidikan, Pekerjaan, dan Pelaminan”.
Koordinator Kajian Riset HIMA FITK mengaku bahwa tujuan adanya program kajian rutin ini adalah agar mahasiswa lebih aktif serta dalam rangka menggali potensi mahasiswa. “Dalam kajian pasti ada tanya jawab, nah disitu kita gali potensi mahasiswa dari mulai wawasannya serta mindset mahasiswa terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat saat ini” ujar Koordinator Kajian Riset, Sahrul sapaannya.
Kajian rutin yang digelar awal maret ini merupakan program perdana dan di ketuai oleh Ridwan. “Pemilihan tema ini sesuai dengan kesepakatan teman-teman pada rapat, dan kebetulan tema ini sering jadi perbincangan dikalangan mahasiswa bahkan masyarakat” jelas Ridwan.
Dalam kesempatan tersebut, Kabag Kemahasiswaan INAIS, Miftahul Anwar, B.Sh. turut hadir dalam mensukseskan program kajian perdana yang digelar oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah.
Kajian kali ini mengundang narasumber dari seorang lulusan terbaik Program Doktor Universitas Pakuan sekaligus Dosen INAIS sebut saja Dr. Zaenal Abidin, M.Si., beliau menyampaikan materi yang relevan dengan isu-isu berkembang di masyarakat.
Antara pendidikan, pekerjaan, dan pelaminan, ketiganya memang tidak pernah lepas dalam kehidupan masyarakat terlebih mindset mahasiswa yang sering dilapisi oleh mayoritas stigma masyarakat dengan menomorduakan pendidikan.
“Memang mindset saya sejak awal itu memprioritaskan pendidikan, namun setelah saya mengikuti kajian ini saya jadi lebih yakin bahwa pendidikan adalah nomor wahid dalam kehidupan saya” ujar Zakiyah, salah satu peserta akhwat.
Narasumber dalam kajian ini menyampaikan bahwa pendidikan menjadi satu hal yang urgent dan pantas untuk menjadi nomor satu, dan akan melandasi kedua hal lainnya, yaitu pekerjaan dan pelaminan. Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini juga narasumber memaparkan mengenai strategi menempuh pendidikan, pekerjaan dan strategi menuju pelaminan.
“Kajian ini memotivasi diri saya, juga menambah wawasan mengenai strategi belajar, bekerja, dan berkeluarga” ucap Saepul Bahri, peserta ikhwan.
Koordinator Kajian Riset menjelaskan harapan dari program kajian rutin ini dapat menghidupkan mahasiswa agar lebih proaktif di kampus dan di masyarakat. “Semoga apa yang dipaparkan narasumber dapat mengasah nalar berfikir kritis mahasiswa, khususnya terhadap urgensi pendidikan” tutup Sahrul.
…kegiatan yang positif dapat mereflekikan pemikiran hingga perilaku positif bg kalangan mahasiswa khususnya, tetapi memberi nilai tambah tersendiri di tengah masyarakat yg terus berubah, sukses hima inais