Program Pascasarjana INAIS Bogor dan SAMARA Institute menggelar Webinar Pengelolaan Keuangan Keluarga

Keluarga adalah satuan terkecil di masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Setiap dari anggota keluarga mendambakan keluarga yang bahagia dan sejahtera, terpenuhi semua kebutuhannya dan berjalan hingga akhir hayatnya. Namun, terkadang harapan membina keluarga sakinah, mawadah wa rahmah tinggal harapan. Banyak perselisihan yang terjadi dalam rumah tangga laksana bahtera yang terombang-ambing oleh badai dan gelombang, jika nahkoda dalam hal ini suami tidak mampu lagi mengemudikannya bahkan bisa jadi bahtera itu akan tenggelam. Maka perceraian menjadi jalan yang ditempuh oleh mereka. 

Seiring perkembangan zaman, ternyata jumlah perceraian di Indonesia khususnya dan di dunia terus meningkat. Data di Mahkamah Agunug Republik Indonesia yang membawahi Pengadilan Agama menctata bahwa jumlah perceraian setiap tahun terus meningkat. Tentu banyak hal yang  yang menjadi penyebab dari perceraian ini, dari mulai permasalahan pribadi pasangan, masalah keluarga besar, masalah kepribadian, adanya orang ketiga hingga masalah ekonomi yang mereka hadapi. Riset yang mengkaji mengenai penyebab terjadinya perceraian menunjukan bahwa 28.2 % adalah masalah ekonomi. Maknanya bahwa masalah ekonomi dan keuangan menjadi sebab utama perceraian. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan dan pemahaman mengenai ekonomi dan keuangan keluarga.

Program Pascasarjana INAIS Bogor bekerjasaman dengan SAMARA Instutute sebagai konsultan Keluarga Sakinah Nasional mengadakan webinar dengan tema “Pengelolaan Keuangan Keluarga Islami”. Ternyata di luar dugaan, acara webinar ini banyak diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pesertanya dari mulai Aceh sampai Papua, dari yang belum menikah sampai yang sudah puluhan tahun menikah. Ust. Nurhadi, S.Sos.I., MH dalam materinya menyatakan bahwa pertengkaran karena masalah keuangan dan ekonomi keluarga menjadi masalah terbanyak dalam kasus perceriana, sehingga memahami pengelolaan keuangan keluarga adalah mutlak untuk dilakukan oleh suami dan istri. Sementara Dr. Abdurrahman Misno BP, MEI sebagai pembicara sekaligus Direktur Program Pascasarjana INAIS Bogor mengungkapkan bahwa pengelolaan keuangan keluarga dapat dilakukan oleh semua orang, namun hal yang menjadikannya berhasil adalah sikap disiplin dan konsisten dalam mengelola keuangan tersebut. Ia juga menambahkan selama ini ketika seseorang menerima gaji yang pertama dilakukan adalah mengambilnya untuk kebutuhan maka dan konsumsi, padahal seharusnya setelah menerima gaji atau pendapatan lainnya hal yang harus langsung disisihkan adalah untuk menabung (saving), hal ini untuk keadaan darurat. Kenapa konsumsi di belakang, karena makan dan konsumsi masih bisa menyesuaikan dengan sisa budget yang ada. Beliau juga menambahkan jika harta dan keuangan kita ingin berkah maka jangan lupa untuk membayar zakat, berinfak dan bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkannya. .ambp.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *