Delapan mahasiswa Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dukuh Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, memperkenalkan inovasinya: Bobayur, kepada warga desa setempat. Bobayur merupakan minuman “boba” yang dibuat dari bahan baku sayuran, bayam.

Sosialisasi inovasi Bobayur dilaksanakan di RW 04 Desa Dukuh, Sabtu (27/7/2024) siang. Sekitar 40 warga, terutama kaum ibu, menghadiri sosialisasi itu. Tampak hadir pula ibu-ibu kader PKK.

“Kami memperkenalkan Bobayur sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan,” ujar Muhammad Kholilullah, ketua Kelompok KKN Desa Dukuh.

Mahasiswa INAIS semester tujuh itu menuturkan, bayam digunakan sebagai bahan baku karena di Desa Dukuh banyak warga yang menanam bayam. “Inovasi ini dilakukan sebagai solusi bagi anak-anak yang tidak suka makan sayur,” paparnya di depan warga RW 04.

“Dengan mengolahnya menjadi bahan baku minuman boba, warga masyarakat khususnya para petani dapat meningkatkan nilai tambah, nilai ekonomi, komoditas sayuran,” katanya.

Warga RW 04 menyambut positif inovasi para mahasiswa ini. Dengan arahan dari mahasiswa, mereka bahkan ikut membuat minuman inovasi Bobayur. Dan tentu saja ikut menikmati kesegarannya.

Salah seorang kader PKK, Winda, menuturkan, mahasiswa sangat kreatif dengan inovasinya. “Minuman ini salah satu alternatif untuk anak-anak yang tidak suka makan sayuran. Rasanya enak banget. Rasa sayurnya hilang, anak-anak pasti suka,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan Sri Rahayu. Menurutnya, selain menyegarkan minuman inovasi Bobayur ini menyehatkan. “Rasanya tidak terlalu manis, baik untuk kesehatan,” papar istri Kepala Desa Dukuh itu.

Kedelapan mahasiswa INAIS Kelompok KKN Desa Dukuh yaitu: Muhammad Kholilullah, Muhamad Ednis Juliansyah, Indri Widiyanti, Intan Rahma Amalia, Aprilia, Miranda Shabila, Novi Yanti, dan Muhammad Sopian Sauri. []