BOGOR, INSTITUT AGAMA ISLAM SAHID – Mahasiswa Institut Agama Islam Sahid (INAIS) berhasil meraih juara dua pada ajang Pencak Silat Championship 2024 tingkat nasional yang dilaksanakan di Universitas Nahdatul Ulama Indonesia Bogor pada 10 Agustus 2024. Pencapaian tersebut diraih oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) INAIS, yaitu Sapari Romadhon dari program studi Manajeman Pendidikan Islam semester 3.
Motivasi beliau mengikuti kompetisi ini adalah karena keinginan sendiri. Beliau juga mengaku termotivasi atas perkataan BJ Habibie yang mengatakan “Orang yang berhasil bukanlah orang yang pintar, melainkan orang yang mau”. Menurut beliau masalah menang dan kalah itu sudah menjadi hal biasa dalam pertandingan, yang penting sudah berani berikhtiar dan mencoba.
Dalam kompetisi ini, pertandingan terbagi menjadi beberapa kelas yaitu dari kelas A sampai dengan kelas G yang masing masing memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. “Kendala terbesar ketika saya mengikuti lomba adalah berat badan, saya di UNUSIA mengikuti lomba kelas A yang mana harus memiliki berat badan berkisar 45-50 kg, sedangkan berat badan saya pada saat H-1 adalah 52, jadi saya harus berusaha menurunkan berat badan dalam waktu yang sangat singkat” ujar Sapari.
Sekitar 150 peserta dari berbagai Universitas dan aliran pencak silat tergabung dalam kompetisi tersebut. Dalam pertandingan kelas A yang Sapari ikuti, terdapat 15 orang pesarta dari berbagai instansi dan daerah yang berbeda. Adapun pertandingan yang harus Sapari lalui untuk sampai final ada 4 pertandingan, yaitu petandingan babak utama, babak 8 besar, babak 4 besar dan babak final. Di babak final Sapari harus melawan tuan rumah yaitu Universitas Nahdatul Ulama Indonesia yang kemudian menjadi juara pertama, disusul oleh Sapari yang menjadi juara kedua, dan perwakilan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Bogor yang menjadi juara ketiga.
Usaha sapari untuk memenangkan pertandingan ini tidaklah main-main, karena beliau harus menurukan berat badannya hanya dalam waktu singkat dan usahanya dalam berlatih sangat sungguh-sungguh. Berkat kerja keras, doa dan juga dukungan dari orang terdekat membuat semua usaha tersebut membuahkan hasil yang memuaskan. “Pesan terkhusus untuk anak muda, kita kan masih punya banyak tenaga kalau mau berhasil harus mau menggerakkan badan. Jangan sampai kita punya kemauan yang tinggi tapi kita cuma tiduran. Tetap semangat selagi masih muda” ungkap Sapari.
Oleh: Rohbiatul Cahya, Jeni Melinda, Mamas Nur Hikmah.
